Ziarah Raudhah (Taman Surga)
Tata Cara Ziarah Makam Nabi Muhammad Saw di Masjid Nabawi Madinah
Ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw merupakan satu impian terbesar kebanyakan umat muslim di seluruh dunia. Ibadah haji dan umrah pun terasa lebih lengkap juga istimewa karena umat muslim yang melaksanakannya akan turut menapaktilasi cinta, kerinduan, serta jejak hidup Rasulullah di Masjid Nabawi, Madinah. Ziarah ke makam Nabi bukanlah sekadar kunjungan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Untuk itu, agar niat suci ini tak melenceng dari syariat, penting bagi kita untuk memahami tata cara ziarah makam Nabi sesuai ajaran Islam.
Keutamaan Ziarah ke Makam Nabi Muhammad
Sahabat, sebelum mengetahui lebih lengkap tata cara ziarah makam Nabi, kita perlu tahu lebih dulu apa keutamaan mengunjungi makam Rasulullah. Ziarah ke makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi merupakan ibadah yang penuh nilai spiritual dan kecintaan. Meskipun ziarah ini bukan bagian dari rukun haji atau umrah, namun para ulama sepakat bahwa mengunjungi makam Rasulullah adalah amalan sunah yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang mampu. Hal ini bukan hanya bentuk penghormatan kepada manusia paling mulia, tetapi juga sarana memperkuat iman dan kecintaan kepada Rasulullah Saw.
Hadis Sahih Tentang Keutamaan Ziarah
Di antara hadis yang menunjukkan keutamaan ziarah ke makam Nabi Saw adalah:
“Barangsiapa yang menziarahiku setelah wafatku, maka seolah-olah dia menziarahiku ketika aku masih hidup.”
(HR Al-Daraquthni, dishahihkan Imam Al-Albani dalam kitab Al-Targhib wa Al-Tarhib)
Hadis di atas menjadi dasar bahwa ziarah ke makam Nabi memiliki nilai ibadah yang sangat besar, asal dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Islam.
Ziarah sebagai Bentuk Cinta dan Iman
Ziarah menjadi ekspresi kerinduan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana kita diperintahkan untuk banyak membaca selawat untuk Nabi, mengunjungi makamnya juga adalah bentuk nyata dari pengamalan cinta itu.
“Perbanyaklah selawat kepadaku pada hari Jumat dan malamnya, karena selawat kalian akan disampaikan kepadaku.”
(HR. Abu Dawud)
Sarana Ibadah, Bukan Tujuan
Sahabat, penting untuk dicatat bahwa ziarah tidak dilakukan dengan keyakinan untuk mencari berkah dari sebuah makam. Ini lebih kepada bentuk penghormatan kepada Nabi dan mempraktikkan sunahnya. Segala bentuk syirik, seperti meminta sesuatu kepada Nabi atau meyakini bahwa makam beliau membawa keberuntungan, harus betul-betul dijauhi.
Tata Cara Ziarah Makam Nabi Muhammad
Selanjutnya, mari kita ketahui tata cara ziarah makam Nabi Muhammad Saw. Menurut buku Manajemen Haji dan Umrah karangan Dr Ahmad Zuhdi MA (IAIN Kerinci), ada tata cara tersendiri untuk berziarah ke makam Nabi, antara lain:
- Niatkan Ziarah dan Salat Sunah
Disunahkan bagi kita umat muslim untuk pergi ke Madinah. Tidak ada waktu spesifik, kapan pun kita bisa pergi saat mampu. Niatkan ziarah ke Masjid Nabawi dan salat di dalamnya. Karena salat di Masjid Nabawi lebih baik dari pada seribu kali salat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw.
- Tak Perlu Berihram atau Baca Talbiyah
Tata cara ziarah makam Nabi di Masjid Nabawi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ibadah haji. Oleh sebab itu, kita tidak perlu berihram ataupun membaca talbiyah.
- Mendoakan Nabi Muhammad Saw
Bila Sahabat telah sampai di Masjid Nabawi, masuklah dengan mendahulukan kaki sebelah kanan. Lalu, bacalah bismillahirrahmanirrahim dan selawat untuk Nabi Muhammad Saw. Mohonlah kepada Allah agar Dia membukakan segala pintu rahmat-Nya bagimu, kemudian bacalah:
“Audzu billahi azhiimi wa wajhihil karimii wa sulthanihil qadimi minas syaithanir rajiimi, Allahuma iftahlii abwaba rahmatika”
Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, kepada wajah-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu dari godaan setan yang terkutuk.
Ya Illahi, bukakanlah bagiku segala pintu rahmat-Mu.
Doa ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap masuk masjid-masjid lain.
- Salat Tahiyat al-Masjid di Raudhah
Setelah memasuki Masjid Nabawi, segeralah melakukan salat Tahiyat al-Masjid. Baiknya, salat ini juga dilakukan di Raudhah. Namun bila tidak mungkin, kamu bisa mengerjakannya di tempat lain selama masih di dalam Masjid Nabawi.
- Berdoa di Makam Nabi
Pergilah makam Rasulullah Saw dan berdirilah di depannya, menghadap ke arahnya, kemudian ucapkanlah dengan sopan dan lirih:
“Assalamualaika ayuhal nabiyu warahmatullahi wabarakaatuhu.”
Semoga salam sejahtera, rahmat ilahi, dan berkah-Nya terlimpah kepadamu wahai Nabi Muhammad.
“Allahuma atihillawasilata walfadhiilah wab’astuhulmaqamal mahmuuda ladzii wa’dutahu. Allahuma ijazihi an umatihi ardhalallazaai.”
Ya Allah berilah beliau kedudukan tinggi di surga serta kemuliaan, dan bangkitkanlah beliau di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya. Ya Allah, limpahkanlah kepadanya sebaik-baik pahala, beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya.
Jika sudah, bergeserlah sedikit ke sebelah kanan agar kamu bisa berada di hadapan makam Umar ra, lalu ucapkanlah salam dan berdoalah juga untuknya.